Sabtu, 19 Oktober 2019

Manfaat Jalan Tol Dan Tol Pertama di Provinsi Ibu Kota Baru Bertarif Rp 1.000 Per Kilometer


Manfaat Jalan Tol Dan Tol Pertama di Provinsi Ibu Kota Baru Bertarif Rp 1.000 Per Kilometer

Disusun oleh: Maulidina dewi
Minggu, 20 Oktober 2019 | 12.58 WIB

Jalan tol merupakan jalan khusus bagi transportasi tertentu yang dapat melaluinya. Jalan tol itu sendiri memiliki kriteria, yaitu dikhususkan bagi kendaraan atau transportasi yang memiliki sumbu lebih dari dua atau tidak dapat kurang dari dua. Misalnya saja mobil, truk, bus, dan lain sebagainya, asalkan tetap memenuhi kriteria khusus tersebut.

Tujuan adanya jalan tol yaitu sebagai:
•Memperlancar lalu lintas di daerah yang telah berkembang
•Meningkatkan pelayanan distribusi barang dan jasa guna menunjang pertumbuhan ekonomi.
•Meningkatkan pemerataan hasil pembangunan dan keadilan.
•Meringankan beban dana Pemerintah melalui partisipasi pengguna jalan.

Adapun manfaat dari jalan tol yaitu:
1. Melancarkan Lalu Lintas
Seperti sebutannya untuk jalan tol itu sendiri, yaitu jalan bebas hambatan, yang artinya jalan tol memiliki fungsi khusus dalam memperlancar lalu lintas.

2. Mempersingkat Waktu
Selain itu, jalan tol juga memiliki fungsi lanjutan yaitu mempersingkat waktu karena jarak tempuh yang harus dilalui pengendara transportasi semakin singkat dengan jalan tanpa hambatan yang akan semakin mempercepat waktu tempuh tersebut. Jadi, transportasi akan lebih dipermudah dan terbantu karena adanya jalan tol tersebut.

3. Memajukan Daerah Berkembang
tarik tersendiri bagi masyarakat serta para pendatang untuk ikut serta memajukan, Bahkan memanjakan diri ke daerah berkembang tersebut.

4. Meningkatkan Kualitas Ekonomi
Dengan adanya jalan tol, maka akan sangat terbantu pula pelaksanaan roda ekonomi agar semakin berkembang, bahkan kian pesat.

5. Pemerataan Pembangunan
Yang menjadi landasan atau dasar mengenai pemerataan pembangunan tentu saja soal langkah atau upaya pemerintah dalam mencari jalan keluar atau solusi yang akan dapat memberikan peningkatan kualitas pembangunan.

6.Hemat Biaya Operasi Kendaraan (BOK)
Dengan adanya keuntungan yang didasari dari penghematan biaya operasi kendaraan, maka akan lebih mengarah pada tingkat “simbiosis mutualisme” yang mampu memberikan upaya lebih dari pemerintah.  terbantu dari partisipasi pengguna jalan, sekaligus membantu para pengguna jalan dalam menekan biaya operasi kendaraannya.

7.Memperluas Lapangan Kerja
Yang menjadi kaitan dari manfaat jalan tol bagi masyarakat umum adalah upaya pemerintah untuk semakin membuka lebar lowongan pekerjaan. Hal ini dikarenakan pengoperasian jalan tol, tentunya membutuhkan tenaga kerja baru untuk menjadi bagian operator dari jalan tol itu sendiri. Terlebih lagi dibutuhkan sift hingga 24 jam. Jadi, dengan jalan tol pun juga memiliki andil untuk membuka lapangan pekerjaan bagi masyarakat. Transportasi kian lancar, masyarakat juga mendapatkan lapangan pekerjaan.

8. Penghubung Antar Daerah
Jalan tol  merupakan penghubung dari satu daerah ke daerah lainnya dengan sebuah jalur alternatif untuk lebih mempersingkat waktu sehingga jalan yang dilalui bebas akan hambatan serta mampu mengurangi ongkos atau biaya operasi kendaraan agar semakin irit dan mudah. Jadi, akan lebih singkat waktu tempuhnya hingga mencapai tujuan perjalanan.

BALIKPAPAN, - Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Danang Parikesit memastikan JalanTol Balikpapan-Samarinda (Balsam) diresmikan akhir Oktober 2019.

Bagian yang diresmikan merupakan Seksi II, III, dan IV porsi Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) yakni PT Jasa Marga (Persero) Tbk melalui anak usaha konsorsium PT Jasamarga Balikpapan Samarinda (JBS).

"Sebelumnya dilakukan serah terima dari kontraktor PT Wijaya Karya (Persero) Tbk ke Jasa Marga. Setelah itu, tol ini menjalani uji laik fungsi guna mendapatkan sertifikat laik operasi (SLO), baru kemudian diresmikan," kata Danang saat meninjau perkembangan proyek Tol Balsam, Minggu (8/9/2019).

Sementara itu, Direktur Utama PT Jasa Marga (Persero) Tbk Desi Arryani mengatakan porsi JBS  sudah sangat siap diresmikan, sementara pekerjaan yang masih tersisa dari total keseluruhan berada di Seksi I dan V yang merupakan porsi pemerintah dari APBD dan APBN.

"Ya ini di titik-titik tertentu masih berupa tanah," ucap Desi.

Setelah diresmikan, tol ini kemudian disosialisasikan kepada masyarakat sebelum dikenakan tarif sebesar Rp 1.000 per kilometer sesuai Perjanjian Pengusahaan Jalan Tol (PPJT).

Namun, tarif ini kemungkinkan akan berubah jika PPJT diamandemen terkait diambilalihnya pekerjaan porsi pemerintah sepanjang 3,8 kilometer oleh JBS.

Hingga saat ini, progres pembangunan fisik Seksi II, III, dan IV sudah mencapai 97,57 persen. Sisa pekerjaan tinggal pemasangan rambu dan marka jalan, pembangunan gerbang tol, dan komponen akhir konstruksi.

Sementara Seksi I dan V yang merupakan porsi pemerintah masih terkendala pengadaan lahan. Dua seksi ini, menurut Danang, merupakan pekerjaan rumah yang harus segera diselesaikan.

Terdapat dua bidang lahan yang belum bebas dengan kondisi lunak, dan sebagian tanah rawa, yang tidak stabil sehingga membutuhkan rekayasan engineering.
"Struktur lahan harus di-treatment dulu, contohnya dengan
pile slab, termasuk konstrukai untuk jembatan, dan ini ongkosnya mahal," kata Danang.

Oleh karena itu, pihaknya telah bicara dengan PT Jasa Marga (Persero) untuk ikut mengatasi hal ini, dan disambut baik dengan progres positif. "Ini harus kerja keras untuk menyelesaikan. Makanya kami harapkan BUJT berpartisipasi membangun Seksi I dan V yang kami tawarkan," ucap Danang.

Tol pertama di ibu kota baru Terpilihnya Kalimantan Timur sebagai provinsi ibu kota baru menggantikan Jakarta, melegitimasi kehadiran Jalan Tol Balsam.
Infrastruktur konektivitas ini tak hanya merupakan yang perdana di bumi Kalimantan, melainkan juga sebagai referensi bagi pembangunan infrastruktur berkualitas tinggi (high quality infrastructure).

Menurut Danang, Tol Balsam juga dirancang sebagai penghubung ibu kota Provinsi Kalimantan Timur di Samarinda, dengan sejumlah kota bisnis lainnya seperti Balikpapan, Penajam Paser Utara, Kutai Kertanegara, dan Bontang. "Terutama Penajam Paser Utara, akan memiliki modal infrastruktur berkualitas tinggi yang melayani fungsi ibu kota negara," ujar Danang.

Dia menambahkan, Tol Balsam semakin strategis ketika didukung infrastruktur konektivitas lainnya menuju Pelabuhan Semayang di Balikpapan, dan Pelabuhan Samarinda. "Konektivitas dengan pelabuhan ini untuk mendukung livelihood bagi ibu kota negara," ucap Danang.
Tol Balsam yang dirancang sepanjang 99,35 kilometer merupakan salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN) yang dibangun dengan skema investasi dan viability gap fund(VGF).

Untuk skema investasi yang dikerjakan PT JBS mencakup Seksi I Km 13, Seksi II, Seksi III, dan Seksi IV (Samboja-Jembatan Mahkota II). Sementara skema VGF yang dikerjakan pemerintah meliputi Seksi 1 (KM13-Samboja) dan Segmen 5 (KM 13-Bandara Sepinggan) Jalan berbayar ini bakal dilengkapi dengan empat gerbang tol.
Keempatnya terletak di gerbang tol (GT) Manggar dengan ramp on/ramp off di Jl Mulawarman dan GT Karang Joang dengan ramp on/ramp off di Jl Soekarno-Hatta KM 13.

Kemudian, GT Samboja dengan ramp on/ramp off yang berada di Jl. Soekarno-Hatta Km 38 dan GT Palaran dengan ramp on/ramp off di Jl. Soekarno-Hatta km 4 (Samarinda). (Hilda B Alexander)


2 komentar:

  1. numpang promote ya min ^^
    Bosan tidak tahu mau mengerjakan apa pada saat santai, ayo segera uji keberuntungan kalian
    hanya di D*E*W*A*P*K
    dengan hanya minimal deposit 10.000 kalian bisa memenangkan uang jutaan rupiah
    dapatkan juga bonus rollingan 0.3% dan refferal 10% :)

    BalasHapus
  2. Dewalotto dan hanya dewalotto yang bisa memberi anda pengasilan tambahan dengan bermain bersama kami seru cepat dan havefun lohh...
    ADD WA +85569312579 Terima Kasih admint...:)

    BalasHapus

Kurangnya Fasilitas Pendidikan di Daerah Terpencil

Kurangnya Fasilitas Pendidikan di Daerah Terpencil Di susun oleh: Laura Amanda Minggu, 8 Desember 2019 Pendidikan merupakan salah satu ...