Sabtu, 27 April 2019

BUNGA MATAHARI

Di susun oleh: Nur Sheilla Dwi Rahmawati

Asal bunga matahari
Bunga matahari (Helianthus annuus L.) adalah tanaman yang enak dipandang dan mudah perawatannya, karena itu tanaman ini telah lama dikenal di Indonesia sebagai tanaman hias. Diperkirakan tanaman ini berasal dari Meksiko dan telah tersebar ke berbagai penjuru dunia. Bunga ini terbagi menjadi dua jenis, yaitu jenis untuk hiasan dan jenis untuk makanan. Bunga tumbuhan ini sangat besar, biasanya berwarna kuning terang, dengan kepala bunga yang besar (diameter bisa mencapai 30cm). Bunga ini sebenarnya adalah bunga majemuk, tersusun dari ratusan hingga ribuan bunga kecil pada satu bongkol. Bunga Matahari juga memiliki perilaku khas, yaitu bunganya selalu menghadap ke arah matahari atau heliotropisme.
PEMANFAATAN BUNGA MATAHARI
Bunga matahari yang dikembangkan untuk industri makanan, terbagai menjadi dua kelompok besar yaitu bunga untuk bahan baku industri minyak (oilseed) dan bunga untuk makanan kecil (confectionery).           Jenis bunga matahari yang digunakan sebagai bahan baku minyak, mempunyai kadar minyak yang lebih tinggi dan kulit yang lebih tipis. Di dunia, negara penghasil biji bunga matahari utama adalah Rusia dan Perancis, sedangkan di Asia penghasil utamanya adalah Cina dan India. Di negara-negara tersebut biji bunga matahari umumnya diolah menjadi minyak, tetapi ada juga yang diolah menjadi makanan dan bahan baku kosmetik.
Pada zaman dahulu, banyak warga Amerika yang menggunakan bunga ini sebagai simbol Dewa Matahari yang mereka sembah. Bunga matahari akan tumbuh dengan baik jika di tempat yang banyak sinar mataharinya dan mempunyai kadar air sedang. Bunga matahari akan mati jika ditaruh ditempat yang berair, karena akarnya akan membusuk.
Bunga ini mempunyai tinggi sekitar 3-4 meter tapi tergantung varietasnya. Selain keindahan bunganya, bunga ini di budidayakan untuk dimanfaatkan biji dan minyaknya. Minyak biji bunga matahri mengandung Asam Linoleat. Menurut penelitian, minyak ini bisa menurunkan kemungkinan orang terkena stroke. Kwaci atau biji bunga ini memiliki rasa lezat yang bisa menjadi cemilan yang sehat.
Khasiat lain bunga ini adalah, sakit kepala, radang payudara, rematik, susah buang air kecil maupun besar, dan disentri. Biji bunga ini yang biasa disebut kwaci, mempunyai efek untuk mengatasi menopause pada wanita.
Karakteristik bunga matahari
Dalam hal ini Bunga Matahari merupakan salah satu bunga yang terbilang nampak cantik dan sangat populer baik sebagai tanaman hias maupun penghasil minyak yang baik bagi kesehatan dan kecantikan. Bunga matahari termasuk tumbuhan semusim yang biasanya akan tumbuh dengan baik dan subur di musim panas karena sesuai dengan namanya, bunga ini akan mengikuti arah sinar matahari dan menyukai sinar matahari.
Jenis-jenis bunga matahari:
1. Giant sunglod
2. Teddy bear
3. Big smile
4. Earthwalker
5. Fiesta del sol
6. Cerry rose
7. Early russian
8. Music box
9. Red sun
10. Moonwalker
11. Valentine
12. Velvet queen
13. Pacino
14. Autumn beauty
Bunga matahari (Helianthus annuus) dapat ditanam pada halaman dan taman-taman yang cukup mendapat sinar matahari sebagai tanaman hias. Tanaman ini cocok di segala cuaca tetapi tanaman ini paling subur di daerah pegunungan, daerah yang memiliki kelembaban cukup dan banyak mendapatkan sinar matahari langsung. Bunga matahari dapat tumbuh didataran rendah sampai ketinggian 1.500 meter di atas permukaan laut.
Sumber:
http://zonabunga.blogspot.com/2015/01/bunga-matahari-sunny-flower.html?m=1
http://forumartikel.blogspot.com/2011/04/bunga-matahari.html?m=1
https://digiyan.com/bunga-matahari/
https://www.dosenpendidikan.com/karakteristik-bunga-matahari-beserta-penjelasannya-lengkap/
https://endahnur11.wordpress.com/2013/10/29/bunga-matahari-helianthus-annuus/

Nilai-Nilai Pancasila dalam Penyelenggaraan Pemerintahan Negara

Di susun oleh: Laura Amanda

Pengkajian Pancasila secara filosofis dimaksudkan untuk mencapaj hakikat atau makna terdalam dari Pancasila. Berdasarkan pada nilai-nilai Pancasila yang terdapat dalam Pembukaan UUD NRI Tahun 1945 sebagai berikut.
a. Nilai Sila Pertama
  1. Pengakuan adanya causa prima (sebab utama) yaitu Tuhan Yang Maha Esa.
  2. Atheisme dilarang hidup dan berkembang di Indonesia.
  3. Menjamin penduduk untuk memeluk agama masing-masing dan beribadah menurut agamanya.
b. Nilai Sila Kedua
  1. Menempatkan manusia sesuai dengan hakikatnya sebagai makhluk Tuhan karena manusia mempunyai sifat universal.
  2. Menjunjung tinggi kemerdekaan sebagai hak segala bangsa, hal ini juga bersifat universal
c. Nilai Sila Ketiga
  1. Nasionalisme
  2. Cinta bangsa dan tanah air
  3. Menggalang persatuan dan kesatuan bangsa.
d. Nilai Sila Keempat
  1. Perbedaan secara umum demokrasi di negara barat dan di negara Indonesia, yaitu terletak pada permusyawaratan rakyat.
  2. Dalam melakukan putusan diperlukan kejujuran bersama. Bahwa keputusab bersama dilakukan decara bulat sebagai konsekuensi adanya kejujuran bersama.
e. Nilai Sila Kelima
  1. Kemakmuran yang merata bagi seluruh rakyat dalam arti dinamis dan berkelanjutan.
  2. Melindungi yang lemah agar kelompok warga masyarakat dapat bekerja sesuai dengan bidangnya.
  3. Seluruh kekayaan alam dan sebagainha digunakan bersama-sama menurut potensi masing-masing.
Sumber : Buku Paket Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan untuk kelas X SMA/SMK/MAK (Revisi 2017)
Penulis : Nuryadi dan Tolib
Penerbit: Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang, Kemendikbud.

Jumat, 26 April 2019

Peristiwa RengasDengklok

Di susun oleh: Nadila eka ramadhani

Peristiwa Rengasdengklok adalah peristiwa penculikan yang dilakukan oleh sejumlah pemuda antara lainSoekarni, Wikana, Aidit dan Chaerul Saleh dari perkumpulan "Menteng 31" terhadap Soekarno dan Hatta. Peristiwa ini terjadi pada tanggal 16 Agustus 1945 pukul 03.00. WIB, Soekarno dan Hatta dibawa ke Rengasdengklok, Karawang, untuk kemudian didesak agar mempercepat proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia,sampai dengan terjadinya kesepakatan antara golongan tua yang diwakili Soekarno dan Hatta serta Mr. Achmad Subardjo dengan golongan muda tentang kapan proklamasi akan dilaksanakan terutama setelah Jepang mengalami kekalahan dalam Perang Pasifik.
Menghadapi desakan tersebut, Soekarno dan Hatta tetap tidak berubah pendirian. Sementara itu di Jakarta, Chairul dan kawan-kawan telah menyusun rencana untuk merebut kekuasaan. Tetapi apa yang telah direncanakan tidak berhasil dijalankan karena tidak semua anggota PETAmendukung rencana tersebut.
Proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia rencananya akan dibacakan Bung Karno dan Bung Hatta pada hari Jumat, 17 Agustus 1945 di lapangan IKADA(yang sekarang telah menjadi lapangan Monas) atau di rumah Bung Karno di Jl.Pegangsaan Timur 56. Dipilih rumah Bung Karno karena di lapangan IKADA sudah tersebar bahwa ada sebuah acara yang akan diselenggarakan, sehingga tentara-tentara jepang sudah berjaga-jaga, untuk menghindari kericuhan, antara penonton-penonton saat terjadi pembacaan teks proklamasi, dipilihlah rumah Soekarno di jalan Pegangsaan Timur No.56. Teks Proklamasi disusun di Rengasdengklok, di rumah Djiaw Kie Siong. Bendera Merah Putih sudah dikibarkan para pejuang di Rengasdengklok pada Kamis tanggal 16 Agustus, sebagai persiapan untuk proklamasi kemerdekaan Indonesia.
Karena tidak mendapat berita dari Jakarta, maka Jusuf Kunto dikirim untuk berunding dengan pemuda-pemuda yang ada di Jakarta. Namun sesampainya di Jakarta, Kunto hanya menemui Wikana dan Mr. Achmad Soebardjo, kemudian Kunto dan Achmad Soebardjo ke Rangasdengklok untuk menjemput Soekarno, Hatta,Fatmawati dan Guntur. Achmad Soebardjo mengundang Bung Karno dan Hatta berangkat ke Jakarta untuk membacakan proklamasi di Jalan Pegangsaan Timur 56. Pada tanggal 16 tengah malam rombongan tersebut sampai di Jakarta.
Keesokan harinya, tepatnya tanggal 17 Agustus 1945 pernyataan proklamasi dikumandangkan dengan teks proklamasi Kemerdekaan Indonesiayang diketik oleh Sayuti Melikmenggunakan mesin ketik yang "dipinjam" (tepatnya sebetulnya diambil) dari kantor Kepala Perwakilan Angkatan Laut Jerman, Mayor (Laut) Dr. Hermann Kandeler.[1]
Sumber: Wikipedia-RengasDengklok

Mengenal Konsep Dasar Komunikasi

Di susun oleh: Nur Sheilla Dwi Rahmawati

A. Pengertian komunikasi
Istilah komunikasi berasal dari bahasa yunani commune (percakapan atau pergaulan) dan communion (bersama). Mengacu pada suatu upaya yang bertujuan untuk mencapai kebersamaan.
B. Komponen komunikasi
Komponen komunikasi itu ada 5, yaitu:
1. Pengirim pesan adalah individu atau orang yang mengirim pesan.
2. Pesan adalah informasi yang akan  disampaikan oleh pengirim.
3. Saluran adalah cara yang digunakan untuk menyampaikan pesan. Pesan dapat disampaikan melalui beberapa cara yaitu: Channel,buku,alat indra.
4. Penerima pesan adalah orang yang menerima pesan,menganalisis,serta menginterpretasikan isi pesan yang diterima.
5. Umpan balik adalah respon terhadap pesan yang diterima dari pengirim pesan.
C. Macam-macam komunikasi
- Komunikasi langsung
- Komunikan tidak langsung
Macam-macam komunikasi berdasarkan jumlah peserta yang terlibat dapat dibedakan menjadi enam, yaitu:
1. Komunikasi intrapersonal
2. Komunikasi interpersonal
3. Komunikasi kelompok
4. Komunikasi publik
5. Komunikasi organisasi
6. Komunikasi massa
Macam-macam komunikasi berdasarkan penyampaian informasi dapat dibedakan menjadi dua:
1. Komunikasi verbal
2. Komunikasi nonverbal
D. Prinsip komunikasi
Menurut seiler (1988) dan Dr.A.Arni Muhammad. Komunikasi mengandung arti sebagai berikut:
1.komunikasi merupakan suatu proses yang mana suatu seri kegiatan terus-menerus yang tidak mempunyai permulaan atau akhir yang selalu berubah-ubah.
2.komunikasi adalah sistem.
3.komunikasi bersifat interaksi dan transaksi.interaksi adalah saling bertukar komunikasi,sedangkan transaksi adalah komunikasi yang dalam proses pengiriman pesan secara simultan tidak terpisah dan saling menyandikan pesan-pesan serta menginterprestasikan pesan yang diterima.
4.komunikasi dapat di sengaja maupun tidak di sengaja. Komunikasi yg disengaja terjadi jika pesan dengan maksud tentu dikirimkan kepada penerima yang dimaksudkan,komunikasi yg tidak di sengaja dikirimkan atau tidak dimaksudkan untuk orang tertentu untuk menerimanya.
E.Tujuan dan Akibat Komunikasi
Setiap komunikasi yang kita lakukan,baik bertatap muka langsung atau melalui media berupa televisi,radio,dan buku mempunyai tujuan dan akibat yang berpengaruh pada komunikator terutama komunikan yang sering menjadi objek. Beberapa tujuan komunikasi antara lain:
1.perubahan sikap
2.perubahan pendapat
3.perubahan perilaku
komunikasi dapat menimbulkan suatu akibat.akibat komunikasi dapat terjadi dalam 3 tahap:
1. Tahap kognitif merupakan, tahap yang menimbulkan kesadaran serta perubahan pada apa yang diketahui,dipahami,dan dipresepsi seseorang.
2. Tahap efektif merupakan, tahap pembentukan sikap atau perasaan yang berhubungan dengan emosi,sikap,nilai.
3.tahap konatif merupakan, tahap pembentukan dan perubahan perilaku atau tindakan.
Sumber:
Penerbit: PT Intan Sejati Klaten
Untuk SMK/MAK Kelas X
Edisi pertama 2010
Penyusun: Irma Sari M.

Rabu, 24 April 2019

Penanganan Surat Masuk Sistem Buku Agenda dan Kartu Kendali Beserta Prosedur Penanganannya

Di susun oleh: Maulidina dewi

A.Pengertian Surat Masuk
Surat masuk adalah surat-surat yang di terima oleh suatu organisasi/perusahaan yang berasal dari seseorang atau dari suatu organisasi.surat masuk dapat di tangani dengan dua pola,yaitu pola sentralisasi dan pola desentralisasi.
•Pola sentralisasi merupakan pola penanganan berkas yang dilakukan secara terpusat.Pola ini lebih banyak dipakai pada lembaga pemerintahan dan BUMN,tetapi tidak menutup kemungkinan ada pula beberapa lembaga swasta yang menggunakan pola ini.
•Pola desentralisasi adalah pola yang mempunyai ciri kegiatan administrasi dilakukan di setiap bagian dari unit pada kantor. Pola ini banyak diterapkan oleh perusahaan swasta karena lebih efisien dan lebih cepat dalam penanganan administrasinya.
Kedua sistem tersebut banyak diterapkan di berbagai perusahaan di indonesia.Tetapi,sistem buku agenda merupakan sistem yang paling banyak digunakan.Sedangkan,sistem kartu kendali umumnya digunakan dilingkungan kantor yang kegiatan surat-menyuratnya tinggi.
B.Penanganan Surat Masuk Sistem Buku Agenda
Sistem buku agenda adalah sistem penanganan surat yang menggunakan buku agenda sebagai sarana memproses surat.
•Prosedur penanganan surat masuk sistem buku agenda adalah sebagai berikut:
a)Penerimaan Surat
Penerimaan surat dapat dilakukan oleh mereka yang biasanya bekerja di bagian depan kantor atau front office, seperti satpam dan resepsionis (receptionist). Bahkan ada di perusahaan yang kecil penanganan suratnya dilakukan oleh resepsionis juga. Kegiatannya mulai dari menerima sampai penyimpanan arsip, Karena tempat mereka memang ada di pintu masuk suatu kantor, maka apabila ada surat yang masuk, baik yang diantar oleh petugas pos maupun oleh seorang kurir, merekalah yang sering kali menerima surat.
Kegiatan penerimaan surat masuk meliputi:
a.pengumpulan surat masuk,
b.perhitungan jumlah surat masuk,
c.pemeriksaan petepatan alamat si pengirim,
d.pengelompokan surat/dokumen berdasarkan jenisnya,
e.penandatanganan dan pemberian stempel pada bukti pengiriman sebagai bukti bahwa surat/dokumen telah diterima,
f.membuka dan memeriksa keakuratan surel yang diterima melalui pengindentifikasian lampiran surel sesuai prosedur perusahaan.
b)Penyortiran Surat
Setelah surat diterima dari resepsionis selanjutnya surat dipisahkan berdasarkan alamat yang dituju. jika surat itu untuk perseorangan dan menyangkut masalah pribadi, maka surat dapat diberikan langsung kepada alamat yang dituju, tetapi apabila surat itu merupakan surat dinas karena menyangkut kepentingan perusahaan/organisasi, maka surat tersebut harus diproses lebih lanjut.
Kegiatan penyortiran surat masuk meliputi:
a.memisahkan antara surat dinas dan surat pribadi,
b.menggolongkan surat dinas berdasarkan tiga kategori,yaitu surat rahasia,surat penting,surat biasa.
c)      Pencatatan Surat
Pencatatan dilakukan dengan menggunakan buku agenda. Petugas dapat membuka dan membaca surat untuk mengetahui apakah surat tersebut merupakan surat dinas biasa, penting atau rahasia. Untuk surat rahasia, petugas tidak diperbolehkan membaca surat, kecuali sudah diizinkan oleh pimpinan. Pencatatan ini sangat penting dilakukan, karena dapat diketahui volume surat masuk setiap hari, minggu, bulan, dan tahun. Juga memudahkan dalam penyimpanan sehingga surat akan lebih mudah ditemukan. Setelah dicatat selanjutnya petugas membubuhkan stempel agenda sebagai tanda bahwa surat sudah dicatat.
Kegiatan pencatatan surat meliputi:
a.membuka,membaca,dan menandai pokok surat,
b.memeriksa lampiran,apakah sesuai atau tidak,
c.membubuhkan tanggal dan paraf penerima surat pada stempel agenda,
d.mencatat surat masuk ke dalam buku agenda.
d) Pengarahan Surat
Pengarahan surat adalah menentukan siapa saja yang selanjutnya akan memproses surat berkaitan dengan permasalahan surat. Pengarahan surat dilakukan oleh pimpinan, karena pimpinanlah yang akan bertanggungjawab terhadap penanganan surat tersebut. Pimpinan dapat menuliskan instruksinya pada lembar disposisi, dan menuliskan siapa yang harus memproses surat tersebut.
Lembar disposisi adalah lembar isian untuk mencatat instruksi dari pimpinan berkaitan dengan proses tindak lanjut dari surat yang diterima dari pihak lain. Orang yang ditunjuk oleh pimpinan untuk menindaklanjuti surat yang dimaksud akan menangani surat berdasarkan instruksi pimpinan tersebut.
Lembar disposisi digolongkan menjadi dua,yaitu:
a.disposisi langsung adalah disposisi yang ditulis langsung pada lembaran surat.
b.disposisi tidak langsung adalah disposisi yang ditulis pada lembaran disposisi tersendiri yang sudah disiapkan.
e)Penyampaian Surat
Jika pimpinan sudah menuliskan instruksinya di lemhar disposisi, maka surat tersebut berikut lembar disposisinya diberikan kepada prang yang ditunjuk oleh pimpinan yang telah ditulis di lembar disposisi. Jika prang yang dimaksud tersebut lebih dari satu, sebaiknya surat tersebut diperbanyak sehingga setiap prang yang ditunjuk akan mendapatkan salinan suratnya. Saat surat tersebut diberikan kepada prang yang telah ditunjuk, maka yang menerima harus menandatangani bukti penerimaan di huku ekspedisi intern.
Kegiatan penyampaian surat meliputi:
a.surat yang disertai lembar disposisi dicatat ke dalam buku ekspedisi intern.
b.menggandakan surat apabila ada beberapa pihak yang ditunjuk oleh pimpinan dalam lembar disposisi.
c.surat didistribusikan kepada yang bersangkutan dengan menggunakan buku ekspedisi intern dan di paraf oleh pihak yang bersangkutan/pihak penerima surat.
Buku ekspedisi ada dua macam, yaitu:
Buku ekspedisi intern adalah huku yang digunakan untuk mencatat penyampaian/pengiriman, distribusi surat yang disampaikan di dalam lingkungan organisasi/perusahaan sendiri.Buku ekspedisi ekstern adalah buku yang digunakan untuk mencatat penyampaian/pengiriman/distribusi surat kepada pihak lain di luar organisasi/perusahaan.
f) Penyimpanan Surat
Jika surat sudah selesai diproses, maka surat asli harus diserahkan kepada bagian tata usaha untuk disimpan dengan menggunakan sistem penyimpanan tertentu, seperti sistem abjad. sistem subjek, sistem wilayah, sistem tanggal, atau sistem nomor.  
2. Penanganan Surat Masuk Sistem Kartu Kendali
Kartu kendali (KK)adalah lembar isian untuk pencatatan penyampaian,dan penyimpanan surat.Dengan kartu kendali,surat yang disimpan dapat dengan mudah diperlukan jika sewaktu-waktu dibutuhkan.selain memudahkan dalam proses pencarian kembali,kartu kendali juga memiliki manfaat lainnya,yaitu:
1.sebagai alat pengendali surat masuk dan keluar.
2.sebagai alat pelacak surat.
3.sebagai arsip pengganti bagi surat-surat yang masih dalam proses.
4.sebagai pengganti buku agenda dan ekspedisi.
1.Prosedur Penanganan Surat Masuk Penting
a)      Penerimaan surat
Sebelumnya telah dibuat ketentuan atau peraturan di tiap instansi bahwa semua surat masuk dan keluar diterima melalui satu pintu, yaitu unit kearsipan. Hal ini akan lebih memudahkan untuk kontrol dan pengawasannya. Dalam pelaksanaannya, kalau suatu unit kerja memerlukan kecepatan dalam memproses surat keluar tersendiri sampai dengan penyampaiannya ke instansi lain dilaksanakan sendiri. Hal ini dapat dilakukan, asalkan dua kartu kendali diserahkan kepada unit kearsipan, sehingga unit kearsipan selalu mengetahui pula apa yang telah dilaksanakan.
•Tugas juru/petugas penerima surat yaitu:
a.Menerima surat masuk dari instansi lain dan menandatangani surat pengantarnya, serta membubuhi cap tanggal pada sampul surat.
b.Menyortir surat masuk tersebut berdasarkan tanda yang terdapat pada sampul antara lain surat kilat, surat segera, surat pribadi, surat salah alamat, dan surat rahasia.
c.Menyerahkan surat tersebut ke pencatat surat.
d.Menerima surat keluar dari instansi sendiri untuk dikirimkan melalui pos atau kurir.
b)      Pencatatan surat
Surat-surat yang diterima oleh pencatat dinilai menjadi tiga kategori, yaitu surat penting, biasa, atau rahasia. Kegiatan ini memerlukan pemikiran yang tajam, mengerti segala persoalan dalam lingkungan instansinya, dan harus teliti.
Untuk surat yang penting, maka dicatat menggunakan kartu kendali rangkap tiga. Untuk surat yang biasa menggunakan lembar pengantar surat biasa. Surat rahasia menggunakan lembar pengantar surat rahasia.
Tugas mencatat surat bukanlah tugas yang mudah, sebab petugas pencatat harus dapat benar-benar menentukan indeks dan kode secara tepat. Kalau petugas pencatat tersebut sukar menentukan indeks dan kode, sebaiknya dikosongkan dulu dan diserahkan kepada pengarah (atasan) untuk mengisi kolom tersebut. Kalau memang diperlukan kecepatan dan volume surat penting banyak sekali, maka pencatatan kartu kendali dapat dilakukan oleh heberapa petugas lain yang juga telah terlatih.
•Tugas pencatat surat (juru catat surat) adalah sebagai berikut.
1)      Mencatat surat penting menggunakan kartu kendali, surat biasa dengan lembar pengantar surat biasa, surat rahasia menggunakan lembar pengantar surat rahasia.
2)      Menyatukan kartu kendali dengan surat menggunakan paper clip dan meneruskan ke pengarah surat.
c)      Pengarahan atau pengendalian surat
Petugas pengarah surat adalah pimpinan pada unit kearsipan (misalnya: Kepala Tata Usaha).
•Tugas pengarah surat antara lain sebagai berikut.
1)      Menerima surat yang telah dilampiri tiga lembar kartu kendali.
2)      Menentukan arah surat, kepada siapa atau ke unit mana surat diteruskan.
3)      Mengisi kolom indeks, kode, dan pengolah pada kartu kendali.
4)      Mengamhil kartu kendali 1 (putih) dan disimpan disimpan di kotak kartu kendali yang berfungsi sebagai alat pengendali surat dan setelah satu tahun dijilid.
5)      Meneruskan kartu kendali 2 dan 3 kepada unit pengolah.
d)      Penyampaian surat ke unit pengolah
Unit pengolah terdiri dari bagian-bagian berikut.
1)      Tata usaha unit pengolah
Tugasnya yaitu:
a)      Menerima surat dan kartu kendali 2 dan 3 serta memarafnya sebagai bukti bahwa surat sudah diterima.
b)      Mengembalikan kartu kendali 2 kepada pengarah surat untuk diteruskan kepada penata arsip (arsiparis), kartu kendali 3 tetap melekat pada surat.
c)      Membuat dua lembar disposisi, kemudian melampirkan surat herikut lemhar disposisi 1 dan 2 untuk disampaikan kepada pimpinan unit pengolah.
d)     Menerima kembali surat, kartu kendali 3 dan lembar disposisi 1 clan 2 yang telah diisi oleh pimpinan unit pengolah.
e)      Menyimpan kartu kendali 3 dan meneruskan surat herikut dengan lembar disposisi kepada pelaksana sesuai instruksi yang ada di disposisi.
f)       Menerima surat dan lembar disposisi 1 kemhali dari pelaksana, jika surat tersehut sudah selesai diproses, untuk kemudian disimpan beherapa lama. Jika surat tersehut sudah menurun nilai gunanya (in-aktif), maka surat herikut kartu kendali 3 diserahkan kepada penata arsip dan ditukar dengan kartu kendali 2, sehagai hukti hahwa surat disimpan di unit kearsipan oleh penata arsip.
e)      Penyimpanan atau penataan arsip
•Tugas penata arsip (arsiparis) adalah sebagai berikut.
1)      Menerima kartu kendali 2 yang telah diparaf tata usaha unit pengolah dan disimpan di kotak kartu kendali sebagai bukti bahwa surat sedang diproses di unit pengolah.
2)      Menerima surat yang sudah selesai diproses oleh unit pengolah dan menukar kartu kendali 2 dengan kartu kendali 3.
3)      Menyimpan surat dengan menggunakan sistem tertentu
2.Prosedur Penanganan Surat Masuk Biasa
Dalam penanganan surat masuk yang bersifat biasa, tidak perlu dicatat dalam kartu kendali, tetapi menggunakan lembar pengantar surat biasa. Alur kerjanya juga sedikit lebih pendek jika dibandingkan dengan kartu kendali. Surat biasa tidak perlu cepat disampaikan ke unit pengolah, tetapi dapat menunggu 1 atau 2 hari sampai terkumpul agak banyak, karena pencatatan dapat dilakukan sekaligus untuk beberapa surat dalam satu lembar pengantar surat biasa. Jika menggunakan kartu kendali, satu lembar surat dicatat dalam satu lembar kartu kendali rangkap 3, tidak bisa beberapa surat dicatat sekaligus dalam satu kartu kendali. Karena bersifat biasa, penyimpanan surat tidak terlalu lama, dan cukup disimpan di unit pengolah saja, tidak perlu lagi diserahkan kepada penata arsip. Penghapusan arsipnya pun dilakukan di unit pengolah.
Langkah-langkah pengurusan surat masuk biasa adalah sebagai berikut.
1)      Surat-surat masuk biasa dikumpul 1 atau 2 hari, setelah banyak baru dicatat dalam lembar pengantar surat biasa rangkap 2.
2)      Setelah dicatat, maka surat-surat tersebut disampaikan ke unit pengolah bersama lembar pengantarnya.
3)      Unit pengolah membubuhi paraf pada lembar pengantar. Selanjutnya lembar pengantar 1 dikembalikan kepada pencatat.
3.Prosedur Penanganan Surat Masuk Rahasia
Dalam menangani surat masuk yang bersifat rahasia, hanya pimpinan yang boleh membaca surat, kalau pun ada yang boleh mengetahui itu pun hanya pada orang tertentu saja yang sudah ditunjuk langsung oleh pimpinan. Penyampaian surat kepada pimpinan dalam keadaan tertutup atau masih bersampul.
Langkah-langkah penanganan surat masuk rahasia adalah sebagai berikut.
1)      Surat rahasia diterima oleh penerima surat dan menyerahkan kepada pencatat surat.
2)      Pencatat mencatat surat tanpa membuka sampul ke dalam lembar pengantar surat rahasia (rangkap 2) lalu menyerahkan kepada pengarah surat.
3)      Pengarah surat memeriksa pengisian lembar pengantar dan meneruskan kepada pimpinan unit pengolah.
4)      Pimpinan unit pengolah memberi paraf pada lembar pengantar 1 dan 2.
5)      Pimpinan unit pengolah menyimpan surat dan lembar pengantar 2, lembar pengantar.
Sumber:
Kearsipan
Program keahlian manajemen perkantoran
Untuk SMK/MAK Kelas X
Revisi kurikulum 2013
Penerbit Erlangga
Percetakan: PT Gelora Aksara Pratama
Penulis: Sri Endang R.,Sri Mulyani,dan Suyetty

Selasa, 23 April 2019

Bahasa surat

Di susun oleh: Laura Amanda

     Bahasa surat memegang peranan penting dalam komunikasi, bahasa surat digunakan dalam menulis surat yang berisikan pokok-pokok pikiran yang tertuang dalam isi surat agar penerima surat memperoleh tanggapan positif.
       Bahasa surat sendiri harus digunakan dengan baik dan benar, sesuai dengan kaidah Bahasa Indonesia. Berikut hal-hal yang harus diperhatikan dalam penggunaan bahasa surat:
1) Hindari kalimat berbelit-belit
2) Gunakan kata dan istilah yang sudah sering dipakai
3) Gunakan ejaan yang benar
4) Gunakan singkatan yang umum dipakai
5) Tempatkan tanda baca dengan tepat
      Bahasa surat haruslah efektif, logis, sopan, dan menarik. Adapun 2  faktor yang mempengaruhi gaya bahasa surat yaitu:
a. Kedudukan penulis surat terhadap yang dikirim surat
b. Persoalan yang akan dikemukakan di dalam surat, misal: instruksi, permohonan, dan pemberitahuan.
-)Kriteria Bahasa Surat
     Berikut kriteria bahasa surat yang baik dan benar:
● Sederhana, yang berarti bersahaja, lugas, tidak berbelit-belit, baik penggunaan kata maupun kaliamat. Untuk itu hendaklah dipakai kata-kata yang biasa dan sering digunakan
● Ringkas, mudah dipahami sedangkan kalimat yang panjang dan berbelit-belit biasanya maknanya sulit dipahami
● Jelas, berarti tidak samar-samar maupun bermakna ganda
● Sopan, berarti tidak menyinggung
si pembaca surat
● Menarik, tidak membosankan dan dapat mengesankan pada angan-angan pembaca
Sumber: Buku paket korespondensi kelas X untuk SMK/MA
Revisi kurikulum 2013
PENERBIT ERLANGGA
percetakan: PT GELORA AKSARA PRATAMA
Penulis      : Sri Endang R. | Sri Mulyani | Suyetty

Kurangnya Fasilitas Pendidikan di Daerah Terpencil

Kurangnya Fasilitas Pendidikan di Daerah Terpencil Di susun oleh: Laura Amanda Minggu, 8 Desember 2019 Pendidikan merupakan salah satu ...